Jumat, 14 September 2007

peranan sapi mulai langka

Peranan Hewan Sapi Mulai Langka
Dampak Kemajuan Teknologi Pertanian

Ketapang,- DAMPAK kemajuan teknologi, dalam pengolahan lahan pertanian, ternyata berdampak juga terhadap penggunaan tenaga hewan. Buktinya, secara umum petani di Ketapang tidak lagi mengandalkan pupuk kandang.

Ini dikemukakan Yudo Sudarto, kepala KIPDE Ketapang kepada Pontianak Post, mengutip perbincangan dengan Anis Munisyah, ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

"Trend baru petani pada mekanisasi pertanian telah menggeser tenaga hewan sapi atau kerbau sebagai tenaga pengolahan tanah," ujar Yudo.

Dampak dari kemajuan teknologi yang mulai masuk ke Ketapang itu, mengakibatkan populasi sapi dan kerbau menunjukkan angka penurunan. Sementara itu permintaan daging hewan tetap tinggi. Ia juga menjelaskan adanya dampak lain yang dirasakan petani, yakni kesulitan mencari pupuk organis atau pupuk kandang. Padahal pupuk ini sangat diperlukan untuk tanaman hortikultura dan sayur sayuran.

Berdasarkan keterangan Munisyah upaya pengembangan ternak sapi dan kerbau ini perlu diintensifkan. Karena selain bermanfaat ganda, yaitu menghasilkan tenaga kerja, penghasil daging dan kotorannya dapat dijadikan pupuk. "Harga daging ini cukup mahal.Dimana tiap kilogram sekarang mencapai Rp 35- Rp 40 ribu," ujar mantan kelompok tani ini.

Kini pihaknya tengah memanfaatkan kotoran hewan untuk pupuk yang berkualitas, yaitu membuat pupuk bokasih. Pupuk ini terkenal mempunyai pengaruh baik terhadap produksi dan kesuburan tanaman.

"Dengan bokasih selain aman terhadap lingkungan, juga dapat meningkatkan mutu kotoran hewan menjadi pupuk yang bermulti ganda efeknya. Pihaknya bersama KTNA dan petani lainnya sedang mengembangkan usaha tani terpadu yang diharapkan mampu meningkatkan hasil ganda, semoga dapat dicontoh oleh petani lainnya," harap Munisyah. (ndi)

Tidak ada komentar: