Jumat, 14 September 2007

kasur....hmmm..tidur...

Kasur-kasur yang ”Meninabobokan”


Ist
Berbagai jenis kasur tersedia di pasaran.

Jakarta – Dalam sehari, manusia butuh tidur sekitar tujuh sampai delapan jam. Tujuannya untuk mengembalikan vitalitas. Jika tidak tidur dalam 24 jam, daya tahan tubuh menurun. Namun dengan olahraga rutin, ditambah pengetahuan tentang teknik tidur yang baik, dan kemajuan teknologi perkasuran, masa tidur bisa diperpendek sampai dua jam. Jadi waktu tidur cukup lima jam saja.

Sejauh mana kebenarannya, belum terbukti memang. Tapi manusia moderen yang sibuk dan tinggal di kota besar macam Jakarta, tidur ibarat numpang lewat. Bahkan banyak pebisnis handal hanya tidur beberapa jam tiap hari. Mereka umumnya melihat waktu identik dengan uang. Hidupnya jadi serba efisien dan praktis.
Pekerjaan mereka sebagai pengusaha, jelas menyedot energi. Manusia super sibuk seperti ini butuh kenyamanan yang prima di rumah. Salah satu bentuk kenyamanan yang dibutuhkan itu diwujudkan dengan beristirahat atau tidur di tempat tidur di rumahnya masing-masing. Walau hanya dipakai selama lima jam saja, tak salah jika ruang tidur dengan tempat tidurnya termasuk yang harus diperhatikan
Untuk mendapatkan sarana beristirahat yang nyaman tentu butuh ruang yang memadai. Saran banyak pakar desain interior adalah ruang tidur tak boleh terlalu sempit. Ada sirkulasi udara dan pencahayaan yang memadai. Soal ruang dan tempat tidur tak usah khawatir. Sebab saat ini produsen tempat tidur sudah membuat tempat tidur plus kasurnya.
Ingin kasur kapuk, busa, spring, bulu angsa atau kasur berisi air, tinggal pilih sesuai kemampuan kantung. Di atas kasur lazimnya dibentangkan seprai, lalu ada bantal dan guling dengan sarungnya, dan pernak-pernik penunjang kamar tidur. Lebih afdol lagi jika ruangannya ber-AC. Jika tak banyak hutang pada bank maka tidur di sini bisa pulas dan nikmat sekali.

Aksesori
Ukuran tempat tidur ada berbagai macam sesuai dengan fungsi kamar tidur. Untuk kamar tidur utama dengan kapasitas dua orang, lazimnya dipakai yang berukuran ”queen” yakni 160 atau 180 cm x 200 cm. Tapi untuk yang berbadan besar tersedia kasur yang lebih besar, yakni ”king size” dengan ukuran 200 cm x 200 cm.
Di pasar ditawarkan juga bermacam corak dan warna seprai. Biasanya desainer interior yang menentukan bagaimana desain, bahan, motif dan warna yang pas dengan corak, warna dan gaya lingkungan suatu tempat tidur. Apakah warna tirai bed cover selaras dengan suasana ruang tidur secara keseluruhan. Ini salah satu contoh dan agak ruwet memang.
Begitu pula bantal-bantal kudu diberi sarung yang serasi. Bahkan unsur yang dianggap sepele ini tak diperhatikan justru bisa bikin berantakan aksen ruang tidur. Selain tempat tidur sebagai perabot inti, biasanya ada perabot lain di ruang tidur sesuai dengan fungsinya. Jika si empunya rumah biasa bekerja atau membaca di ruang tidur sewajarnya disediakan pula peralatan untuk itu.
Tempatnya biasanya di satu sudut seperti meja tulis atau sebuah sofa yang nyaman dengan lampu penerangan untuk pencahayaan.
Kamar tidur buat sebagian orang memang bukan melulu untuk tidur. Apalagi karena ini ruang yang bersifat sangat pribadi. Di sana juga sebagai tempat menyimpan pakaian, benda koleksi pribadi, aksesori busana, sepatu dan sebagainya. Barang koleksi itu biasanya disimpan dalam ruangan khusus di satu sisi dinding.
Jamaklah jika tiap orang punya selera dan gaya yang diterapkan pada ruang tidurnya. Seringkali untuk mempercantik suasana ruang tidur dilengkapi dengan lukisan dan hiasan dinding, sebagai aksesori pendukung.. Tak ada salahnya jika penghuni ingin mewujudkan impiannya tidur bagai seorang raja.

Jenis Kasur
Sebelum memutuskan membeli satu set tempat tidur, ada baiknya kita cermati dulu bahan dasar pembuat kasur. Sebab, seperti kita main olah raga seluncur es. Bila ingin berseluncur es dengan baik, tentu dibutuhkan papan seluncur yang baik. Itu juga berlaku dalam urusan bobo, kalau mau enak ya pilih yang sesuai dengan standar kesehatan.
Di Indonesia, pada umumnya ada empat jenis kasur. Pertama adalah kasur kapuk, kedua kasur busa poliuretan (sponge). Ketiga adalah kasur pegas dan yang terakhir yang disebut dengan kasur lateks.
Bila kasur kapuk menggunakan buah pohon randu sebagai bahan bakunya, kasur busa poliuretan (sponge) memakai busa kimiawi yang dinamakan ”poliuretan”. Sedang, kasur pegas menggunakan perpaduan pegas dan poliuretan (sponge), terakhir kasur lateks memakai bahan baku alam berupa cairan lateks. Bahan dasar pembuat karet itu diolah sedemikian rupa menyerupai busa dan memiliki berjuta rongga-rongga udara yang berfungsi untuk kesempurnaan sirkulasi udara.
Di Eropa dan Amerika, pemakaian kasur lateks begitu populer. Di negara kita, tampaknya mulai banyak orang yang mengenal dan tahu manfaat lebih dari pemakaian kasur lateks dalam urusan peningkatan kualitas istirahatnya.
Paling tidak, ada delapan ciri yang menonjol dari kasur lateks yang tidak dimiliki oleh kasur jenis lain yang memberi kenyamanan yang prima dan tingkat higienitas yang tinggi.
Nyaman karena kasur lateks bersifat lentur (bukan empuk) dapat menopang secara sempurna mengikuti bentuk tubuh. Hal lni tentunya akan mencegah timbulnya nyeri punggung pada saat bangun tidur. Malah beberapa merek sudah membekali diri dengan surat pengakuan World Federation of Chiropractic (Federasi Dokter Tulang Belakang Dunia).
Sangat higienis karena sifat dasar lateks itu sendiri adalah sebuah media yang terbukti menurut penyelidikan para ahli, tidak memungkinkan bakteri atau mikro-organisme hidup lebih dari dua belas jam. Faktor lain yang membuat kasur lateks ini higienis adalah sifat lateks yang sejuk (tidak panas), karena pada dasarnya lateks tidak terpengaruh oleh perbedaan suhu udara dan kelembaban.
Keuntungan lain dari kasur lateks adalah kemudahan perawatannya karena tidak perlu dijemur atau dibalik. Dari sederet keuntungan itu, untuk meningkatkan kualitas tidur, kasur lateks bisa dibilang pilihan terbaik.
Kalau menyebut merek, untuk kasur lateks, contohnya Dunlopillo dan Naturatex. Namun harus diakui Dunlopillo termasuk merek yang jadi favorit. Sebab sudah panjang daftar hotel dan rumah sakit yang berhasil mereka pasok. Kalau untuk dagang eceran jangan lagi ditanya.
(SH/bayu dwi mardana/gatot irawan)



Copyright © Sinar Harapan 2003

Tidak ada komentar: