Jumat, 14 September 2007

informasi tentang jepang

Jepang

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Langsung ke: navigasi, cari
Nippon/Nihon-koku
日本国
Bendera Jepang Segel Kaisar
(Bendera Jepang) (Segel Kekaisaran)
Gambar:LocationJapan.png
Bahasa resmi Bahasa Jepang
Ibu kota Tokyo (juga kota terbesar)
Kaisar Akihito
Perdana Menteri Shinzō Abe
Wilayah
- Total
- % air
Urutan ke-60
377.837 km²
0,8%
Penduduk
- Total (2004)
- Kepadatan
Urutan ke-7
127.333.000
323/km²
PDB
- Total (PPP, 2003)
- Total (Nominal)
- PDB/kapita (PPP)
- PDB/kapita (Nominal)

$3,6 trilyun (Urutan ke-3)
$4,3 trilyun (Urutan ke-2)
$28.700 (Urutan ke-13)
$31.410 (Urutan ke-9)
Mata uang Yen (JPY, ¥)
Zona waktu UTC+9
Lagu kebangsaan "Kimi Ga Yo"
TLD .jp
Kode telepon 81
Sunting kotak ini

Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon/NihonBunyi dengarkan, secara harfiah: "asal-muasal matahari") adalah sebuah negara di Asia Timur yang terletak di suatu rantai kepulauan benua Asia di ujung barat Samudra Pasifik. Pulau-pulau paling besar adalah, dari utara ke selatan, Hokkaido (北海道), Honshu (本州, pulau terbesar), Shikoku (四国), dan Kyushu (九州). Beberapa pulau-pulau kecil berada di dekat keempat pulau ini, termasuk sebuah kelompok pulau-pulau kecil yang berada di sebelah selatan di Okinawa.

Nama Jepang

Jepun disebut Nippon atau Nihon dalam bahasa Jepang. Kedua kata ini ditulis dengan huruf kanji yang sama, yaitu 日本. Sebutan Nippon sering digunakan dalam urusan resmi, sedangkan Nihon biasanya digunakan dalam urusan tidak resmi seperti pembicaraan harian.

Kata Nippon dan Nihon berarti "negara matahari terbit". Nama ini berasal dari utusan resmi negara China, dan merujuk kepada kedudukan relatif Jepang di sebelah timur benua Asia. Sebelum itu, Jepang dikenal sebagai Yamato (大和). Wa (倭) digunakan di negara China pada zaman Tiga Negara.

Kata Jepang dalam bahasa Indonesia diturunkan dari kata Jepun, berasal dari bahasa Kanton, yang membawa sebutan Yat Pun.

Sebutan resmi Jepang dalam bahasa Jepang ialah Nipponkoku atau Nihonkoku (日本国), yang berarti "negara Jepang".

[sunting] Sejarah

Artikel utama: Sejarah Jepang

[sunting] Prasejarah

Sebuah bejana dari masa Jomon Pertengahan (3000-2000 SM).
Sebuah bejana dari masa Jomon Pertengahan (3000-2000 SM).

Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia purba setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolitik Bawah. Setelah beberapa zaman es yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa kali terhubung dengan daratan Asia melalui jembatan darat (dengan Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke kepulauan Jepang dari wilayah yang kini merupakan Tiongkok dan Korea. Zaman Paleolitik Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama di dunia, sekitar tahun 30.000 SM.

Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat, kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup pemburu-pengumpul (hunter-gatherer) semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik dan pembuatan kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu masa kini.

Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologi-teknologi baru seperti pertanian beras, pengairan dan permbuatan besi dan perunggu, yang dibawa serta migran-migran dari Korea, Tiongkok dan bagian-bagian lain di Asia.

Periode tersebut dilanjutkan periode Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer yang kuat. Pada tahun 538, kedatangan agama Buddha menandai berawalnya Zaman Klasik.

[sunting] Zaman Klasik

Patung Buddha di Todaiji, Nara, yang dibuat pada tahun 752.
Patung Buddha di Todaiji, Nara, yang dibuat pada tahun 752.

Menurut mitologi tradisional Jepang, Jepang didirikan oleh Kaisar Jinmu pada abad ke-7 SM, yang memulai mata rantai kaisar-kaisar yang masih belum putus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, para shogun, pihak militer, dan pada zaman modern, perdana menteri.

Bagian sejarah Jepang meninggalkan catatan dimulai pada abad ke-5 dan 6 Masehi, saat sistem tulisan Tionghoa, agama Buddha, dan kebudayaan Tionghoa lainnya diperkenalkan Baekje, sebuah kerajaan di Korea. Melalui Perintah Perubahan Taika pada tahun 645, Jepang memperkuat penggunaan kebudayaan-kebudayaan Tionghoa, dan menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan mencontoh dari Tiongkok. Ini membuka jalan bagi kekuatan filsafat Konfusianisme Tionghoa yang dominan di Jepang hingga abad ke-19.

Periode Nara pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang yang kuat yang dipusatkan pada sebuah istana kekaisaran di kota Heijo-kyo (kini Nara). Istana kekaisaran tersebut kemudian pindah ke Nagaoka dan lalu Heian-kyo (kini Kyoto), memulai "masa keemasan" kebudayaan klasik Jepang yang dipanggil periode Heian.

[sunting] Zaman Pertengahan

Zaman pertengahan Jepang dicirikan bangkitnya kelompok penguasa yang terdiri dari para ksatria yang disebut samurai. Pada tahun 1185, jendral Minamoto no Yoritomo adalah orang pertama yang menjadi penguasa pada saat yang bersamaan dengan Kaisar; dia berkuasa di Kamakura, di sebelah selatan Yokohama masa kini. Setelah Yoritomo wafat, klan ksatria lainnya Hojo, mengambil kekuasaan sebagai semacam adipati bagi para shogun. Keshogunan tersebut berhasil menahan serangan Mongol dari wilayah Tiongkok kekuasaan Mongol pada tahun 1274 dan 1281. Meskipun Keshogunan Kamakura ini terbilang stabil, tak lama kemudian Jepang pecah kepada faksi-faksi yang saling berperang dalam masa yang kemudian dikenal sebagai Zaman Negara-Negara Berperang atau periode Sengoku.

Sekelompok orang-orang Portugis dari periode Nanban, abad ke-17.
Sekelompok orang-orang Portugis dari periode Nanban, abad ke-17.

Pada abad ke-16, para pedagang dan misionaris dari Eropa tiba di Jepang untuk pertama kalinya, mengawali periode "Nanban" ("orang-orang barbar dari Selatan") yang diisi pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan dunia Barat. Sekitar masa yang sama, Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu, makin memperkuat kontrolnya terhadap negara-negara berperang tersebut. Penanganan Nobunaga terhadap negara yang semena-mena dan otoriter membuatnya menjadi penguasa yang tidak disukai, meski kejeniusan militernya tidak dapat disangkal. Penjajahan terhadap Korea yang dilaksanakan Hideyoshi pada tahun 1592 juga membuat namanya tercemar dalam sejarah Jepang, khususnya setelah Jepang berhasil diusir pasukan Dinasti Ming dari Tiongkok dan angkatan laut Korea.

Tokugawa akhirnya mempersatukan negara setelah mengalahkan para musuhnya pada Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, dan memindahkan ibu kota ke Edo (kini Tokyo) dan memulai Keshogunan Tokugawa.

Keshogunan Tokugawa, yang curiga terhadap pengaruh misionaris Katolik, melarang segala hubungan dengan orang-orang Eropa kecuali hubungan terbatas dengan pedagang Belanda di pulau Dejima. Mereka juga menjadi lebih berhati-hati terhadap pedagang dengan Tiongkok, khususnya setelah suku Manchu menguasai Tiongkok dan mendirikan Dinasti Qing. Suku Manchu menguasai Korea pada tahun 1637, dan pihak Jepang takut akan kemungkinan invasi dari suku Manchu. Jepang karena itu menjadi bahkan lebih terisolasi lagi dibandingkan sebelumnya. Periode pengurungan diri ini berakhir dua setengah abad kemudian, pada masa persatuan politis yang dikenal sebagai periode Edo, yang dianggap sebagai masa puncak kebudayaan pertengahan Jepang.

[sunting] Zaman Modern

Kekaisaran Jepang terdiri dari sebagian besar Asia Timur dan Tenggara pada tahun 1942.
Kekaisaran Jepang terdiri dari sebagian besar Asia Timur dan Tenggara pada tahun 1942.

Pada tahun 1854, Komodor AS, Matthew Perry memaksa dibukanya Jepang kepada Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Para samurai yang menganggap bahwa ini menunjukkan lemahnya keshogunan mengadakan pemberontakan yang berujung kepada Perang Boshin pada tahun 1867-8. Pihak keshogunan akhirnya mundur dan Restorasi Meiji mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar. Jepang mengadopsi beberapa institusi Barat pada periode Meiji, termasuk pemerintahan modern, sistem hukum, dan militer. Perubahan-perubahan ini mengubah Kekaisaran Jepang menjadi kekuatan dunia yang mengalahkan Tiongkok dalam Perang Tiongkok-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang. Hingga tahun 1910, Jepang telah menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.

Awal abad ke-20 sempat menjadi saksi mata kepada "demokrasi Taisho" yang lalu diselimuti bangkitnya nasionalisme Jepang. Pada tahun 1936, Jepang menanda tangani Pakta Anti-Komintern dan bergabung dengan Jerman dan Italia untuk membentuk suatu aliansi axis. Pada tahun 1937, Jepang menginvasi Manchuria yang menyebabkan terjadinya Perang Tiongkok-Jepang (1937). Pada tahun 1941, Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan membawa AS memasuki Perang Dunia II. Setelah kampanye yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang awalnya dimilikinya, dan AS mulai melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya serta pengeboman atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki. Jepang akhirnya menyerah kepada pihak Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Pendudukan Amerika secara resmi berakhir pada tahun 1952, meski pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di Okinawa. Jepang menggunakan konstitusi baru sejak tahun 1947, yang menetapkan negara tersebut sebagai negara demokratis pasifis. Setelah pendudukan tersebut, produk domestik bruto Jepang tumbuh menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia di bawah program pengembangan industri yang agresif, proteksionisme, dan penundaan pertahanan strategis kepada AS. Meskipun pasar saham sempat jatuh dengan tajam pada tahun 1990 dan negara tersebut hingga kini masih belum pulih sepenuhnya dari hal itu, Jepang tetap merupakan sebuah kekuatan ekonomi dunia dan akhir-akhir ini telah mulai bangkit sebagai kekuatan strategis dengan mengirimkan pasukan non-pertempuran ke Perang Teluk, upaya kemanusiaan PBB untuk membangun kembali Kamboja, dan invasi AS terhadap Irak pada tahun 2003.

[sunting] Politik

Artikel utama: Politik Jepang

[sunting] Parlemen

Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional berdasarkan sistem Britania, dengan parlemen dua kamar yang disebut Kokkai (国会). Parlemen Jepang terdiri dari Majelis Rendah Jepang (Shuugi-in, 衆議院 480 kursi); dan Majelis Tinggi Jepang (Sangi-in, 参議院, 247 kursi). Warganegara Jepang yang berusia 20 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih.

Kabinet Jepang beranggotakan Perdana Menteri dan para Menteri. Perdana Menteri merupakan salah seorang anggota parlemen yang dilantik oleh rekan-rekan sejawatnya. Perdana Menteri berkuasa melantik menteri-menteri yang lain.

Partai Demokrat Liberal (LDP) memerintah sejak 1955 (kecuali 1993) dan didirikan sebagai gabungan dua partai konservatif: partai Liberal dan partai Demokrasi. LDP kini memerintah bersama dengan partai agama Buddha, Partai Komeito Baru. Partai-partai oposisi termasuk Partai Demokrasi, Partai Demokrasi Sosial dan Partai Komunis.

Perdana Menteri terkini, Abe Shinzo, berasal dari partai LDP.

[sunting] Keluarga Kekaisaran

Jepang memiliki sebuah keluarga kekaisaran yang diketuai oleh seorang kaisar, yang juga merupakan kepala negara Jepang. Namun, ia hanya memainkan peranan dalam upacara-upacara istiadat dan tidak memiliki kekuasaan apapun yang berkaitan dengan pemerintahan negara. Kaisar Jepang merupakan lambang perpaduan negara dan rakyat Jepang.

kaisar pada masa ini adalah Akihito (明仁), kaisar yang ke-125. Ia naik takhta setelah ayahandanya Hirohito, mangkat pada 7 Januari 1989. Ia ditabalkan pada 12 November 1990. Anandanya, Putra Mahkota Naruhito, menikah dengan rakyat biasa, Masako Owada, dan dikaruniai seorang anak perempuan, Puteri Aiko.

[sunting] Geografi

Artikel utama: Geografi Jepang

Jepang terdiri dari gugusan pulau-pulau yang terletak di pesisir Lautan Pasifik di timur benua Asia. Pulau-pulau utama Jepang, dari utara ke selatan, adalah Hokkaido, Honshu (pulau utama), Shikoku, dan Kepulauan Ryukyu yang terletak 600 km selatan barat Kyushu]]. Naha dan Okinawa merupakan salah satu pulau yang terkenal di kepulauan Ryukyu. Selain itu, Jepang memiliki sejumlah 3.000 pulau kecil.

73% negara Jepang terdiri dari gunung-gunung yang melintasi setiap pulau utama. Gunung yang paling tinggi adalah Gunung Fuji dengan ketinggian 3.776 m. Disebabkan oleh kontur tanah yang rendah, kebanyakan lereng bukit digunakan sepenuhnya untuk perusahaan pertanian. Dan kota-kota utama dibangun di setiap tanah yang terdapat di negara Jepang.

Jepang terletak di dalam zona gunung berapi yaitu di atas Lingkaran Api Pasifik. Ini menyebabkan Jepang kerap mengalami gempa bumi berkekuatan rendah dan kadang-kala merasakan letusan gunung berapi. Gempa bumi yang membinasakan juga dirasakan beberapa kali dalam satu abad. Gempa bumi ini sering menyebabkan terbentuknya tsunami. Gempa bumi yang terbaru adalah Gempa bumi Besar Hanshin yang terjadi pada tahun 1995. Disebabkan oleh keadaan geografinya, terdapat banyak sumber mata air panas di Jepang dan kebanyakan dijadikan daerah tujuan wisata.

[sunting] Iklim

Jepang merupakan kawasan beriklim sederhana dengan empat musim yang jelas. Disebabkan oleh jarak yang jauh dari utara ke selatan Jepang, iklimnya berbeda dari kawasan ke kawasan di mana utara Jepang mengalami iklim yang sangat sejuk pada musim salju dan selatan Jepang mengalami iklim subtropis. Iklim Jepang juga dipengaruhi oleh tiupan angin musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim salju dan sebaliknya pada musim panas.

Akhir Juni dan awal Juli merupakan musim hujan bagi Jepang kecuali di Hokkaido, karena baiu zensen (梅雨前線) tetap di Jepang. Pada akhir musim panas dan awal musim gugur topan sering terbentuk. Topan ini terjadi sebagai akibat tekanan tropis di garis khatulistiwa yang bergerak dari barat daya ke timur laut dan sering membawa hujan yang sangat lebat.

Iklim Jepang terbagi atas enam zona iklim, yaitu:

  • Hokkaido: Hokkaido mempunyai iklim yang sederhana yang disertai musim salju yang panjang dan sejuk. Pada musim panas bersuhu rendah dan sejuk. Penguapan tidak besar tetapi kepulauan-kepulauannya sering membentuk tebing salju yang tinggi ketika musim salju.
  • Laut Jepang: Tiupan angin barat laut membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik tetapi kadangkala suhu kawasan ini dapat mencapai suhu yang sangat tinggi karena fenomena angin Foehn.
  • Dataran Tinggi Tengah (Chuo-kochi): Mempunyai iklim kawasan pedalaman biasa. Perbedaan suhu antara musim panas dan musim dingin dan waktu malam dan siang amat berbeda. Penguapan ringan.
  • Laut Pedalaman Seto: Iklim sederhana sepanjang tahun karena kawasan gunung Chugoku dan gunung Shikoku menghalangi jalur tiupan angin musim.
  • Lautan Pasifik: Mengalami musim sejuk yang mempunyai sedikit penurunan salju serta panas dan lembap pada masa musim panas disebabkan oleh tiupan angin musim dari tenggara.
  • Nansei-shoto (Ryukyu) atau kepulauan di barat daya Jepang: Mempunyai iklim subtropis Mengalami musim salju yang agak panas dan musim panas yang bersuhu tinggi. Penguapan sangat berat terutama pada musim hujan. Topan adalah perkara biasa.

Tidak ada komentar: